Untuk Netizen

Simin mengumpat, "hei jancok, itu cewekku jangan diganggu!!" saat pacar Simin dirayu oleh Sukri, temennya sendiri. Lalu ia menghampiri Sukri, ditariknya cewek itu. Sukri hanya tersenyum, tak merasa bersalah sedikitpun karena Sukri tahu kalau simin tak mungkin marah padanya karena hal bodoh seperti itu. Terlebih lagi Simin punya hutang pada Sukri. Lima menit kemudian Sukri dan Simin boncengan menuju warkop.

Kala itu Simin membuat story Wasap, begini bunyinya; "temen makan temen, masak pacar temen disikat?". Story itu dilihat semua teman-teman Simin yang ada di kontak HPnya, termasuk Sukri.

Sontak, Sukri membikin balasan story Simin, "Cok, bajingan Simin, cuman ngerayu dikit dibilang ngrebut pacar temen". Strory Wasap Sukri juga dilihat teman-temannya yang juga termasuk teman Simin.
Story Wasap itu kemudian menjadi viral, banyak teman-teman keduanya yang membalas story yang dibikin Sukri dan Simin. Ada juga yang merepost story keduanya.

Mereka berkomentar, ada yang tidak terima dengan kelakuan Sukri, ada yang dengan chat personal menyuruh melabrak Simin, ada pula yang awalnya memihak Simin berubah pikiran menjadi memihak Sukri setelah melihat story Sukri. Akhirnya teman-teman Sukri dan Simin terpengaruh dan saling membenci keduanya. Mereka yang memihak Simin ikut membenci Sukri dengan membuat story-story Wasap, begitu juga dengan yang memihak Sukri dengan caranya sendiri.

"Dasar netijen, goblok. Gampang banget diprovokasi? Padahal kita kan cuman becanda" ujar Simin pada Sukri yang pada saat itu ia duduk bersebelahan dibangku warung kopi.
"Apa mereka nggak tahu ya kalo kita ini lagi duduk bareng? Nggak papa lah, itung-itung buat hiburan" sahut Sukri.

Banyak hal dikehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari tentang keperpihakan temporal dan memperjuangkan hal yang belum pasti paham kebenarannya. Sama halnya dengan Pilpres 2019, dengan mudahnya berita-berita yang belum tentu jelas sumbernya kita maknai sebagai kebenaran yang mutlak masuk dalam pemikiran kita dan secara tidak sadar membuat kefanatikan membela salah satu pihak. Pendukung Prabowo menggembar-gemborkan hastag 2019 ganti presiden, sampai dengan pendeklarasiannya. Begitu pun sebaliknya. Masih banyak lagi cerita yang mewarnai pesta demokrasi lima tahunan itu, khususnya cerita dari netizen.

Comments